Alarm berguna untuk menghindari terjadinya pencurian sepeda motor. Berikut ini akan saya tuliskan bagaimana membuat alarm sendiri. Sirine dari alarm keamanan adalah menggunakan klakson yang sudah ada pada motor anda.
Cara kerja dari alarm yang saya buat ini adalah mematikan arus CDI sehingga mesin tidak dapat dihidupkan. Apabila kunci kontak dipaksa berada pada posisi ‘ON’ maka klakson akan berbunyi secara terus menerus walaupun kunci kontak dikembalikan pada posisi ‘OFF’ klakson akan tetap berbunyi. Hal ini pasti akan membuat sang pencuri menjadi panik dan memilih untuk kabur, hahaha...
Alat yang perlu disiapkan:
1. Solder dan timah
2. Gunting
3. Isolasi kabel
Bahan yang perlu disiapkan:
1. Saklar (switch) 3 kaki..........Rp 2.500
2. Relay 4 kaki......................Rp 15.000
3. Soket relay.......................Rp 5.000
4. Kabel 3 meter....................Rp 4.500
Diagram kelistrikan alarm:
Memasang saklar alarm:
Saklar alarm diletakkan pada daerah yang sulit dijangkau yaitu dibawah jok, seperti pada gambar dibawah. Potong kabel negatif CDI yang berwarna hitam bergaris putih, lalu sambungkan ke saklar alarm yang berkaki 3. Perhatikan posisinya!! Kabel dari cdi menuju ke saklar dipasang pada kaki nomer 1 (pinggir) sedangkan kabel dari potongan cdi menuju bodi itu dipasang pada kaki nomer 2 (tengah). Kemudian siapkan kabel panjang pada kaki nomer 3 (pinggir) menuju klakson, biarkan dahulu kita lanjut langkah memasang relay dulu yee..
Memasang relay:
Pasang relay pada soketnya, satukan kaki nomer 86 dengan kabel panjang dari saklar alarm yg tadi telah disiapkan, kemudian sambung ke negatif klakson (kabel klakson berwarna hijau). Sambung kaki nomer 30 dan 85 menjadi satu, lalu disambung ke positif klakson (kabel klakson berwarna oranye). Kaki nomer 87 dipasang ke aki, yaitu kabel merah pada soket berwarna hijau.
Pengetesan:
Selesai merakit rangkaian diatas, ada baiknya kita melakukan pengetesan sistem alarm yang kita buat itu.
Pertama, posisikan saklar alarm berada pada posisi OFF, kemudian nyalakan kunci kontak pada posisi ON (seharusnya tidak terjadi apa2). Kemudian hidupkan mesin (seharusnya mesin dapat hidup dengan sempurna), lakukan pengetesan pada klakson, teeet teeet teeet (seharusnya klakson dapat berfungsi normal). Jika semua terasa baik kemudian matikan kunci kontak pada posisi OFF.
Kedua, posisikan saklar alarm berada pada posisi ON, kemudian nyalakan kunci kontak pada posisi ON (seharusnya klakson akan berbunyi). Kemudian coba hidupkan mesin (seharusnya mesin tidak dapat dihidupkan). Langkah terakhir adalah mematikan kunci kontak ke posisi OFF (seharusnya klakson akan tetap berbunyi, berbunyi, dan teruuus berbunyi...)
Langkah terakhir adalah mematikan bunyi klakson alarm yang sanggup membuat telinga bergetar, bergetar dan bergetar... Cabut kunci kontak, buka jok, kemudian matikan alarm dengan memindahkan saklar alarm ke posisi OFF.
Demikian ulasan tentang uraian singkat sistem alarm pada sepeda motor. Semoga bermanfaat gan, Thanks...
Made in Indonesia...
Selasa, 04 Desember 2012
Minggu, 17 Juni 2012
Mengenal Wisata Kabupaten Paser
Quote:
Kabupaten Paser adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanah Grogot. Kabupaten Paser merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak paling selatan, tepatnya pada posisi 00 45'18,37" - 20 27'20,82" LS dan 1150 36'14,5" -1660 57'35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0-500 meter di atas permukaan laut. |
Quote:
Objek wisata Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Paser cukup layak untuk dikembangkan sebagai penopang perekonomian daerah. Bahkan, baik objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Beberapa objek wisata di Kabupaten Paser antara lain: Telaga Air Panas (Danum Layong) di Long Kali Goa Jurong di Long Kali Air Terjun Tiwei di Long Ikis Air Terjun Gerigu di desa Samuntai, Long Ikis Air Terjun Batu Badinding di desa Rangan, Kuaro Air Terjun Doyam Seriam di desa Modang, Kuaro Air Terjun Doyam Turu di desa Lempesu, Pasir Belengkong Air Terjun Rantau Buta di Rantau Buta Air Terjun Gunung Rambutan di Batu Sopang Goa Alam Loyang di Batu Sopang Goa Tengkorak di desa Kasungai, Batu Sopang Liang/Goa Losan di Muara Komam Liang Mangkulangit di Muara Komam Pasir Pantai di Tanjung Harapan Pulau Batu Kapal di Tanjung Harapan Kandilo Plaza, pusat perbelanjaan di Tanah Grogot Agro Wisata Trubus Sari di desa Padang Pengrapat, Tanah Grogot Taman Hutan Raya Lati Petangis, Batu Engau Taman Alam Lembayung di Tanah Grogot Taman Rigari di Tanah Grogot Museum Sadurangas di Pasir Balengkong Batu Indra Giri Meriam Portugis Kompleks makam raja-raja dari Kesultanan Paser |
Quote:
Dan ane akan membahas beberapanya : AGRO WISATA TRUBUS SARI Obyek wisata ini terletak di Desa Padang Pengrapat berjarak sekitar 9 Km dari Tanah Grogot. Lokasi obyek dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Di kawasan agro wisata dapat dijumpai beragam pohon buah-buahan seperti rambutan, jeruk, durian dan salak pondoh. Lokasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti gazebo, mushalla, toilet dan panggung hiburan. Biasanya ditempat ini diadakan pertunjukkan music terutama pada akhir pekan. TAMAN RIGARI Taman Wisata Rigari terletak di Jalan Poros Pondong. Taman ini dilengkapi dengan tempat peristirahatan (gazebo) dan panggung hiburan. Lokasinya yang berada dibawa rimbunan pohon-pohon yang besar memberikan Kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung. Taman ini juga dilengkapi dengan kolam yang dapat ditempati untuk bermain Sepeda Air. KOLAM RENANG AWA SALANGOI Kolam renang dengan standar internasional ini terletak di kompleks PDAM Tapis, Tanah Grogot. Tempat ini sering ramai dikunjungi pada akhir pekan. Banyak pengunjung menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga ditempat ini, sembari menikmati segarnya air kolam. Ditempat ini juga dilengkapi dengan beberapa permainan anak-anak dan kantin. KANDILO PLAZA Kandilo Plaza tepat berada di tengah kota Tanah Grogot. Tempat ini cocok untuk wisata belanja. Selain berbagai macam barang dagangan, di lantai 3 para pengunjung dapat juga menikmati berbagai macam makanan dan minuman sambil menemani anak-anak bermain. KECAMATAN PASER BELENGKONG Kecamatan yang terkenal dengan kota sejarah ini terletak sekitar 5 km dari kecamatan Tanah Grogot. Lokasi ini dapat dijangkau dengan jalan darat atau melalui transportasi air melewati alur sungai Kandilo. Di Kecamatan Paser Belengkong terdapat beberapa obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya: MUSEUM SADURANGAS Museum Sadurangas merupakan eks istana kesultanan Paser. Bangunan ini berbentuk rumah panggung dengan ciri khas ukiran-ukiran yang bermotif sulur-suluran dan kaligrafi huruf arab. Berbagai koleksi benda-benda kuno dapat kita lihat ditempat ini, diantaranya: Al-Qur?an tua bertulis tangan;Tempayang guci kuno peninggalan dinasti yuan, Alat-alat rumah tangga, alat-alat kesenian dan pakaian sultan paser. Di dalam museum ini terdapat pula kerangka ikan paus bongkok dengan panjang sekitar 15 meter yang ditemukan warga Desa Selengot. Disamping museum terdapat sebuah masjid tua bernama Nurul ibadah. Kedua bangunan peninggalan sejarah termasuk benda cagar budaya. Museum Sadurengas KOMPLEKS MAKAM RAJA-RAJA PASER Kompleks Makam Raja-Raja Paser terletak Sekitar 1 Km sebelah selatan Museum Sadurengas. Di dalam kompleks ini dapat ditemukan makam raja-raja dari Kerajaan Sadurengas. Disekitar kompleks pemakaman terdapat sebuah batu yang oleh masyarakat setempat disebut ?Batu Kilan?. Batu ini sering dijadikan media oleh para pengunjung untuk mengetahui nasibnya. Konon, apabila sebatang lidi dengan ukuran sekilan yang ditancapkan diatas batu ini mengalami penambahan panjang maka apa yang diniatkan orang tersebut akan terkabul tetapi apabila lidi itu berubah menjadi lebih pendek dari ukuran semula maka apa yang diniatkan orang itu tidak akan terkabul. Komplek Makam Raja BATU INDRA GIRI DAN MERIAM PORTUGIS Tidak jauh dari Museum Sadurangas, dapat ditemukan Batu Indra Giri dan beberapa Meriam Portugis. Batu Indra Giri adalah batu yang dibawa oleh tim ekspedisi penyebaran agama Islam dari Kerajaan Demak bernama Abu Mansyur Indra Jaya. Disekitar Batu Indra Giri dapat pula ditemukan Meriam Portugis yang merupakan sebagian peninggalan Raja-Raja pada zaman dahulu. AIR TERJUN DOYAM TURU Air terjun Doyam Turu terletak di Desa Lempesu sekitar 27 km dari ibukota Tanah Grogot. Lokasi ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Berbagai fasilitas penunjang yang dapat enambah kenyamanan pengunjung terdapat dilokasi ini, seperti Tempat Parkir yang luas, MCK, kantin dan beberapa tempat peristirahatan. Tidak jauh dari air terjun Doyam Turu juga terdapat Goa dengan bentuk serambi yang cukup luas bernama? Batulis ?. Goa ini dihuni ribuan kelelawar. KECAMATAN BATU ENGAU TAMAN HUTAN RAKYAT (TAHURA) LATI PETANGIS Tahura Lati Petangis saat ini dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Paser sebagai daerah tujuan wisata andalan. Areal obyek wisata yang merupakan eks pertambangan batubara ini terletak sekitar 3 km dari ruas jalan Tanah Grogot - Kerang Dayu lintasan Trans Kaltim Kalsel wilayah selatan. Jarak dari Tanah Grogot sekitar 30 km dengan waktu tempuh diperkirakan sekitar 1,5 jam. Di obyek wisata ini telah dilengkapi dengan sarana pendukung seperti kolam pemancingan, sepeda air, tempat beristirahat, pelataran pemancingan, tempat bermain anak-anak, panggung pertunjukan and kawasan parkir. KECAMATAN KUARO AIR TERJUN DOYAM SERIAM Air Terjun Doyam Seriam ini merupakan salah obyek wisata yang paling indah di Kabupaten Paser. Obyek wisata ini terletak di Desa Modang tepatnya kurang lebih 20 Km dari ibukota Kecamatan Kuaro. Lokasi air terjun Doyam Seriam berada disuatu ketinggian dikawasan Gunung Bule yang berbatasan langsung dengan pedalaman Desa Rantau Buta Kecamatan Batu Sopang. Selain Panorama Air Terjun, para pengunjung juga dapat menikmati keindahan bunga anggrek yang dapat dijumpai disepanjang jalan dan disekitar lokasi air terjun. PONDONG Lokasi obyek wisata Pondong terletak sekitar 15 Km dari Tanah Grogot. Dilokasi ini pengunjung dapat menyaksikan keindahan panorama laut dan erkampungan nelayan. Kawasan ini akan ikembangkan menjadi kawasan wisata kuliner. Beberapa fasilitas yang sementara dibangun dilokasi ini antara lain Restoran Terapung, penginapan terapung yang dilengkapi dengan tempat pertemuan. Para pengunjung yang ingin menikmati keindahan panorama laut dapat menyewa perahu yang disediakan asyarakat setempat. PANTAI PASER MAYANG Paser Mayang terletak 45 Km dari Tanah Grogot. Lokasi ini dapat dijangkau dengan kendaraan darat roda empat dan dua atau dengan kendaraan laut melalui pelabuhan Pondong dengan waktu tempuh selama 15 Menit. Dilokasi ini dapat dijumpai hamparan Paser putih |
kabupaten paser
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lambang Kabupaten Paser Motto: Paser Buen Kesong Semboyan: Olo Manin Aso Buen Si Olondo (Bahasa Paser: Masa depan harus lebih baik dari sekarang) Julukan: Bumi Daya Taka | |
Pemandangan kota Tanah Grogot, ibu kota Paser | |
Peta lokasi Kabupaten Paser Koordinat: 0°45'18,37" - 2°27'20,82" LS 115°36'14,5"-166°57'35,03" BT | |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Tanggal | 29 Desember 1961 |
Ibu kota | Tanah Grogot |
Pemerintahan | |
- Bupati | H.M. Ridwan Suwidi |
- DAU | Rp. 208.083.700.000,-(2011)[1] |
Luas | 11.603,94 km2 |
Populasi | |
- Total | 231.593 jiwa (2010) |
- Kepadatan | 19,96 jiwa/km2 |
Demografi | |
- Kode area telepon | 0543 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 10 |
- Kelurahan | 126/5 |
- Situs web | http://www.paserkab.go.id/ |
Kabupaten Paser adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur,Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanah Grogot.
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Sekilas tentang Kabupaten Paser
[sunting]Geografi
Kabupaten Paser merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak paling selatan, tepatnya pada posisi 00 45'18,37" - 20 27'20,82" LS dan 1150 36'14,5" -1660 57'35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0-500 meter di atas permukaan laut.
[sunting]Batas wilayah
Batas wilayah Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Kutai Barat |
Selatan | Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan |
Barat | Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan |
Timur | Kabupaten Penajam Paser Utara dan Selat Makassar |
Luas wilayah Kabupaten Paser saat ini adalah 11.603,94 km², terdiri dari 10 kecamatan dengan 125 buah desa/kelurahan (data sampai tahun 2008) dan empat buah UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi). Jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai 231.593 jiwa atau memiliki kepadatan penduduk 8 jiwa/km². Kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Paser adalah Kecamatan Long Kali, Paser, dengan luas wilayah 2.385,39 km², termasuk di dalamnya luas daerah lautan yang mencapai 20,50 persen dari luas wilayah Kabupaten Paser secara keseluruhan, sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot, hanya seluas 33,58 km² atau 2,89 persen.
Dari segi konstelasi regional, Kabupaten Paser berada di sebelah Selatan Provinsi Kalimantan Timur. Posisinya dilintasi oleh jalan arteri primer (jalan negara/nasional) yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur denganKalimantan Selatan. Pada bagian timur Kabupaten Paser melintang selat Makassar, dimasa yang akan datang memiliki prospek dan fungsi penting sebagai jalur alternatif pelayaran internasional. Pelabuhan laut utama di Kabupaten Paser, yaitu Pelabuhan Teluk Adang terletak 12 km ke arah utara ibukota Kabupaten (Kota Tanah Grogot), sedangkan Kota Tanah Grogot berjarak lebih kurang dari 145 km dari Kota Balikpapan atau 260 km dari Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda.
[sunting]Sejarah pembentukan kabupaten
Kabupaten Paser awalnya adalah Kabupaten Pasir sebagai daerah otonomi Kalimantan Timur yang pengesahannya berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, dengan sebutan Daerah Swatantra Tingkat II Pasir.
Sebelum UU 27 Tahun 1959 ditetapkan, daerah Pasir berbentuk kewedanaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan di Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1959 Nomor C-17/15/3 yang bersifat sementara, dan Penetapan Gubernur Kalimantan Timur tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14.
Lahirnya UU Nomor 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959 memberikan momentum yang sangat penting yakni terlepasnya kewedanaan Batu Besar dari wilayah daerah Swatantra Tingkat II Pasir dan dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pada tanggal 3 Agustus 1961 Daerah Swatantra Tingkat II Pasir dimasukkan ke dalam Wilayah Kalimantan Timur. Pada tanggal 29 Desember 1961 dilaksanakanlah serah terima oleh Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan, H. Maksid kepada Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur, A.P.T. Pranoto di Departemen Dalam Negeri, Jakarta.
[sunting]Perubahan nama dari "Pasir" menjadi "Paser"
Bagian ini membutuhkan pengembangan |
Melalui perjuangan Bupati Paser H.M. Ridwan Suwidi dan Wakil H.M. Hatta Garit waktu itu, Kabupaten Pasir berubah nama menjadiKabupaten Paser yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2007.
[sunting]Sejarah
- Abad XVI (1516 M), Kerajaan Sadurangas yang kemudian dinamakan Kesultanan Paser, berdiri dan dipimpin oleh seorang wanita (Ratu I) yang dinamakan Putri Di Dalam Petung. Wilayah kekuasaan kerajaan Sadurangas meliputiKabupaten Paser yang ada sekarang, ditambah denganKabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian ProvinsiKalimantan Selatan.
- 1523 M, Perkawinan Putri Di Dalam Petung dengan Abu Mansyur Indra Jaya (pimpinan ekspedisi agama Islam darikesultanan Demak) memperoleh empat orang anak, yaitu Aji Mas Pati Indra, Aji Putri Mitir, Aji Mas Anom Indra dan Aji Putri Ratna Beranak.
- 1703-1738 M, pemerintahan Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah (Sultan Paser I).
- 1738-1768 M, pemerintahan Aji Negara bin Sultan Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Sepuh Alamsyah (Sultan Paser II).
- 1768-1799 M, pemerintahan Aji Dipati bin Panembahan Adam, diberi gelar Sultan Dipati Anom Alamsyah (Sultan paser III).
- 1799-1811 M, pemerintah Aji Panji bin Ratu Agung, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah (Sultan paser IV).
- 1811-1815 M, pemerintah Aji Sembilan bin Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Ibrahim Alamsyah.
- 1897 M, pemerintahan Pangeran Nata bin Pangeran Dipati Sulaiman, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah
- 1898-1900 M, pemerintahan Pangeran Ratu bin Sultan Adam Alamsyah, diberi gelar Sultan Ratu Raja Besar Alamsyah.
- 1900-1906 M, pemerintahan Pengeran Mangku Jaya Kesuma, diberi gelar Sultan Ibrahim Khaliluddin (Sultan terakhir).
- Sampai dengan 1959, wilayah Paser berstatus kewedanaan di dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
- Undang-undang No. 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959, Wilayah Paser direstui dan diresmikan Kepala DaerahSwatantra Tingkat Kalimantan Selatan menjadi daerah otonom, meliputi sembilan kecamatan dan terdiri dari 91 desa dan ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Paser.
- 3 Agustus 1961, Daerah Swatantra Tingkat II Paser dimasukkan ke dalam wilayah Kalimantan Timur.
- PP No. 21 Tahun 1987, tanggal 13 Oktober 1987, Kabupaten Paser yang semula terdiri dari sembilan Kecamatan menjadi 10 kecamatan yaitu dengan dimasukkannya Kecamatan Balikpapan Seberang dari wilayah Kotamadya Dati II Balikpapan ke wilayah Paser, dengan nama Kecamatan Penajam.
- Undang-undang No. 7 Tahun 2002, Tentang PembentukanKabupaten Penajam Paser Utara di Propinsi Kalimantan Timur(Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4182), dimana empat wilayah kecamatannya, yaitu: Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku berpisah dari Kabupaten Paser dan menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara.
[sunting]Kepala daerah
[sunting]Daftar Bupati Paser
Berikut ini adalah daftar nama-nama yang pernah memimpin Kabupaten Paser sejak tahun 1961:
No. | Foto | Nama | Periode | Keterangan |
1. | Muhammad Fadlan | 1961 | Penguasa daerah | |
2. | Soebrata Yoeda Soebrata | 1961 | Penjabat bupati | |
3. | Muhammad Djamdjam | 1961–1962 | ||
4. | Drs. Yahmo Hadisoekrisno | 1962–1965 | ||
5. | Soerono | 1965 | Penjabat bupati | |
6. | M. Saleh Nafsi, S.H | 1965-1979 | ||
7. | Drs. Badarani Abbas | 1979-1984 | ||
8. | Ir. Sulaiman Ismail | 1984-1988 | ||
9. | Drs. Syahrul Effendi Busra | 1988–1989 | Pelaksana tugas (plt.) bupati | |
10. | Drs. Ahmad Ramli | 1989–1999 | menjabat dua periode | |
11. | Drs. Arifin Saidi | 1999 | Penjabat bupati | |
12. | Drs. Yusriansyah Syarkawi | 1999–2004 | ||
13. | H. Adi Buhari, S.E | 2004–2005 | Penjabat bupati | |
14. | H. M. Ridwan Suwidi | 2005–sekarang | Terpilih secara demokratis melalui Pilkada 2005 dan 2010 |
[sunting]Kenampakan alam
[sunting]Topografi
Secara garis besar Kabupaten Paser dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu:
- Bagian timur, merupakan daratan rendah, lantai hingga bergelombang. Daerah ini memenjang dari utara ke selatan dengan lebih melebar di bagian selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai. Jalan Negara Penajam-Kedeman-Kuaro dan Kuaro Batu Aji sebagai batas topografi.
- Bagian barat, merupakan daerah bergelombang hingga berbukit dan bergunung sampai ke perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, pada wilayah ini terdapat beberapa puncak gunung, yaitu: [2]
- Gunung Sarumpaka (1.380 m)
- Gunung Lumut (1.233 m)
- Gunung Narujan atau Gunung Rambutan
- Gunung Halat
- Sungai Pasir (221 km)
- Sungai Kandilo (191 km)
- Sungai Taluksari (169 km)
[sunting]Geologi
Struktur geologi Kabupaten Paser berumur antara metozoik, tertiar dan kuartair. Penyeberangannya adalah sebagai berikut:
- Wilayah bagian timur, berumur kuartair dan meoser (meogan)
- Wilayah bagian tengah, berumur meoser bawah (paleogan)
- Wilayah bagian barat, berumur tertiair dan pra terliair (mesozoik)
[sunting]Iklim
Keadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi wilayahnya. Suhu rata-rata tahunan adalah 25 derajat Celcius, sedangkan rata-rata curah hujan di kawasan ini adalah 222,9 milimeter.
[sunting]Objek wisata
Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Paser cukup layak untuk dikembangkan sebagai penopang perekonomian daerah. Bahkan, baik objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Beberapa objek wisata di Kabupaten Paser antara lain: [3]
- Telaga Air Panas (Danum Layong) di Long Kali
- Goa Jurong di Long Kali
- Air Terjun Tiwei di Long Ikis
- Air Terjun Gerigu di desa Samuntai, Long Ikis
- Air Terjun Batu Badinding di desa Rangan, Kuaro
- Air Terjun Doyam Seriam di desa Modang, Kuaro
- Air Terjun Doyam Turu di desa Lempesu, Pasir Belengkong
- Air Terjun Rantau Buta di Rantau Buta
- Air Terjun Gunung Rambutan di Batu Sopang
- Goa Alam Loyang di Batu Sopang
- Goa Tengkorak di desa Kasungai, Batu Sopang
- Liang/Goa Losan di Muara Komam
- Liang Mangkulangit di Muara Komam
- Pasir Pantai di Tanjung Harapan
- Pulau Batu Kapal di Tanjung Harapan
- Kandilo Plaza, pusat perbelanjaan di Tanah Grogot
- Agro Wisata Trubus Sari di desa Padang Pengrapat, Tanah Grogot
- Taman Hutan Raya Lati Petangis, Batu Engau
- Taman Alam Lembayung di Tanah Grogot
- Taman Rigari di Tanah Grogot
- Museum Sadurangas di Pasir Balengkong
- Batu Indra Giri
- Meriam Portugis
- Kompleks makam raja-raja dari Kesultanan Paser
[sunting]Pemilihan umum kepala daerah
[sunting]Pilkada Paser
Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah, Kabupaten Paser pertama kali menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tahun 2005 dan terpilih Ridwan Suwidi dan Hatta Garit sebagai pemenang pemilu kada untuk masa jabatan 5 tahun.
Kemudian pada tahun 2010, pemilu kada Paser kembali digelar dan pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2010[4] dengan 524 TPS yang diperuntukkan kepada 154.938 pemilih. Dalam mengamankan Pilkada ini, Polres Paser menurunkan 2/3 kekuatannya yang diperkuat 328 personel BKO Polda Kaltim serta 1 pleton Dalmas Polres Penajam Paser Utara. Kemudian pada tanggal 15 Juni2010, KPU Paser menggelar rapat pleno terbuka penentuan rekapitulasi perolehan suara dan penetapan bupati dan wakil bupati terpilih periode 2010-2015 yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser. Berikut ini adalah perolehan suara masing-masing kandidat berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Paser.
Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Paser tersebut adalah sebagai berikut:
No. | Nama Pasangan | Perolehan Suara[5] |
---|---|---|
1 | Ridwan Suwidi-Mardikansyah | 40,33 % |
2 | Tony Budi Hartono-Yudi Chandra | 17,36 % |
3 | Noorhayati-Nasrun Kalam | 9,95 % |
4 | Yusriansyah Sarkawie-Azhar Bahruddin | 32,37 % |
[sunting]Pemekaran Daerah
[sunting]Kabupaten Paser Pesisir
[sunting]Lihat pula
[sunting]Referensi
- ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
- ^ PN Tanah Grogot - Pembagian Wilayah
- ^ Metro Balikpapan - Potensi Wisata di Paser
- ^ Metro Balikpapan - Pilkada Paser Berjalan Lancar
- ^ Media Indonesia - Ridwan Suwidi Bupati Paser Terpilih. Diakses 23 Juni 2010
[sunting]Pranala luar
Langganan:
Postingan (Atom)